MEMBELI KUPON LOTRE
Orang beragama saleh mengalami masa sulit. Maka ia mulai berdoa cara berikut: "Tuhan, ingatlah tahun-tahun yang sudah lewat aku mengabdi-Mu sebaik mungkin, tidak minta apa-apa sebagai balasan. Sekarang aku sudah tua, bangkrut lagi. Sekarang aku akan mohon kebajikan-Mu untuk pertama kalinya di dalam hidup, dan aku yakin Engkau tidak akan berkata Tidak: Biarlah aku putus lotre." Hari - lewat- lalu minggu - lalu bulan. Tetapi tak terjadsesuatu. Akhirnya, hampir-hampir putus asa, ia berteriakpada suatu malam. "Mengapa aku tak Kauberi kesempatan,Tuhan?" Ia tiba-tib mendengar suara Tuhan menjawab, "Berilah aku kesempatan dulu! Mengapa engkau tidak membeli kupon lotre?"
(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)
CHING MEMBUAT SEBUAH BINGKAI LONCENG
Seorang pengukir bernama Ching menyelesaikan pekerjaan pada sebuah bingkai loncenqg. Setiap orang melihat mengaguminya, karena rupanya itu seperti karya roh halus. Ketika Pangeran di Lu melihat itu, ia bertanya: "engkau itu genius macam apa, engkau dapat membuat barang seperti itu?" Pengukir menjawab: "Duli tuanku, aku ini hanya seorang pekerja biasa. Saya bukan genius. Tetapi ada sesuatu. Kalau aku membuat bingkai lonceng, aku bermeditasi selama tiga hari untuk menenangkan pikiranku. Kalau sudah meditasi tiga hari, aku tidak lagi berpikir tentang pahala atau upah. Kalau aku bermeditasi lima hari, aku tidak lagi memikirkan
pujian atau celaan, keterampilan atau kelambanan. Kalau aku bermeditasi tujuh hari aku tiba tiba lupa anggota lain tubuhku; ya, aku lupa diriku sendiri. Aku tidak sadar lagi akan istana dan alam sekitarnya. Hanya pribadiku saja tetap tinggal. Dalam keadaan itu aku masuk hutan, dan memeriksa setiap pohon, sampai aku temukan satu, di mana kulihat bingkai lonceng sempurna. Lalu tanganku mengerjakan tugas. Setelah menyisihkan diriku, kodrat bertemu kodrat dalam karya yang dilakukan melalui aku. Inilah kiranya yang menyebabkan setiap orang berkata, bahwa hasil yang terselesaikan itu karya para roh halus." Kata seorang pemain biola terkenaltentang suksesnya dalam memainkan Violin Concerto karya Beethoven. "Aku punya musik hebat, biola hebat, dan alat gesek hebat. Apa yang kuperlukan hanya mempertemukan mereka itu dan aku sendiri menyingkir."
(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)
pujian atau celaan, keterampilan atau kelambanan. Kalau aku bermeditasi tujuh hari aku tiba tiba lupa anggota lain tubuhku; ya, aku lupa diriku sendiri. Aku tidak sadar lagi akan istana dan alam sekitarnya. Hanya pribadiku saja tetap tinggal. Dalam keadaan itu aku masuk hutan, dan memeriksa setiap pohon, sampai aku temukan satu, di mana kulihat bingkai lonceng sempurna. Lalu tanganku mengerjakan tugas. Setelah menyisihkan diriku, kodrat bertemu kodrat dalam karya yang dilakukan melalui aku. Inilah kiranya yang menyebabkan setiap orang berkata, bahwa hasil yang terselesaikan itu karya para roh halus." Kata seorang pemain biola terkenaltentang suksesnya dalam memainkan Violin Concerto karya Beethoven. "Aku punya musik hebat, biola hebat, dan alat gesek hebat. Apa yang kuperlukan hanya mempertemukan mereka itu dan aku sendiri menyingkir."
(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)
0 komentar:
Posting Komentar